PULAU RIMAU, MPnews.co.id – Warga dan pengguna jalan mengaku kecewa dan mengeluh dengan kondisi jalan rusak dan berlubang di ruas jalan kecamatan Desa Sumber Mulyo, kabupaten Banyuasin Semakin parah dan menyulitkan pengguna jalan.

Padahal, jalan yang menghubungkan Kecamatan Pulau Rimau–Kecamatan Penugu’an tepatnya di Desa Sumber Mulyo tersebut merupakan jalur penting dan terbillang ramai dilalui kenderaan bermotor. Namun karena kurangnya perhatian pihak pemerintah dan tidak pedulinya perusahaan yang ada di pulau Rimau dan Penugu’an, membuat kondisi jalan tersebut semakin parah kerusakannya.

Jalan ini merupakan jalur penting bagi puluhan ribu warga yang bermukim di Kecamatan Penugu’an dan Pulau Rimau,” ujar Kailani, warga setempat yang juga anggota LSM MP2B.

Jalan ini menjadi akses untuk mengangkut dan mengeluarkan hasil pertanian, perkebunan, seperti getah karet, sawit, jagung mau pun hasil bumi lainnya.

Kailani Berharap kepda angota DPRD Banyuasin yang mewakili masyarakat Pulau Rimau untuk memperjuangkan pembangunan Jalan tersebut untuk Perubahan Ekonomi masyarakat sesuai dengan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Bangkit, Adil dan Sejahtera

Dari Pantauan di lapangan, kerusakan jalan ini menyebabkan kendaraan harus berhati-hati melintas dan banyak memanfaatkan bagian tepi jalan yang belum hancur berlumpur. Mirisnya lagi ada kendaraan yang harus tarik dengan kendaraan lain agar bisa melintas.

Sepeda motor yang melintas pun juga harus ekstra hati – hati karena jalan yang berlumpur dan Licin akan menyebabkan motor tergelincir dan jatuh, apalagi lagi saat ini sedang musim hujan, semakin menambah kesengsaraan masyarakat yang melintas di jalan tersebut

Terpisah Kadis PUTR Banyuasin Ardi Arfani meminta kepada masyarakat bersabar. Karena Pemerintah Banyuasin, terus berupaya memperbaiki jalan secara bertahap.

“Insya Allah, Pemkab Banyuasin akan melanjutkan pengerasan jalan dari tanah kering hingga ke Desa Sumber Mulyo di tahun yang akan datang. Lalu, jalan – jalan yang lain perlu ditingkatkan lebih mulus lagi,” tandas Ardi.