Hidup Kekurangan dan Kaki Cacat, Warga Banyuasin Ini Butuh Uluran Tangan
BANYUASIN, MPNews.co.id – Maisaro (53), Warga Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin kini sangat memerlukan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin. Hal ini dikarenakan selain keadaan ekonominya serba kekurangan, kondisi kesehatanpun dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.
Maisaro sehari – hari tinggal bersama dengan suami yang sedang sakit bersama dengan dua anaknya di dalam rumah kecil terbuat dari papan yang sangat sederhana di Dusun 3 Desa Tebing Abang, Rantau Bayur Banyuasin.
Sehari – hari, Maisaro menjadi tulang punggung keluarga dengan menjalani kerja serabutan mulai dari menangkap ikan hingga menjadi tukang sol sepatu. Kondisi ini harus dijalaninya, karena Arifin (60) suaminya saat ini sedang terbaring sakit.
“Untuk bertahan hidup, saya terpaksa banting tulang cari nafkah. Karena suami memang sedang sakit,”ujarnya.
Mirisnya lagi ditengah – tengah kesulitan tersebut, kaki Maisaro dalam keadaan cacat. Kondisi ini disebabkan karena mengalami cacat kaki akibat kebakaran rumah yang dialaminya.
Kini Maisaro tidak bisa menggunakan kedua kakinya lagi untuk berjalan. Salah satu kakinya terlihat bekas luka bakar parah dan kaki tersebut tidak bisa diluruskan. Dengan tongkat, Maisaro berkeliling mengais rezeki. Berharap dapur tetap berasap, anak dan suami bisa makan.
“Kaki saya ndak bisa jalan, cacat karena pernah jadi korban kebakaran,”kata Maisaro.
Dia berharap ada bantuan dari Bupati Banyuasin Askolani agar kehidupannya lebih baik lagi. Terutama, bantuan pengobatan agar kakinya yang rusak berpuluh tahun itu bisa kembali normal.”Ingin sekali kaki saya bisa normal lagi. Agar bisa jalan normal dan cari nafkah biar saya dan suami bisa makan,”harap dia.
Sementara Kepala Dinas Sosial Banyuasin Alamsyah mengatakan pihaknya saat ini mengatakan saat ini warga tersebut sudah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Kementerian Sosial (DTKS).
Terkait masalah pengobatan, pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Banyuasin, Rini Pratiwi untuk melakukan tindakan kedepan. “Hal ini sudah akan kita laporkan juga kepada pimpinan. Warga itu masuk dalam operasi estetika jadi tidak ditanggung BPJS,”tandasnya. (ISe)