Haji 2021di tunda, Pemerintah Siap Kembalikan dana
BANYUASIN, Merahputihnews.co.id – Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, H Muhammad Arkan Nurwahidin S,Ag, M.Si melalui Kasi Haji dan Umroh, H Ganda Irawan, M.Si menyarankan kepada calon jemaah haji tahun 2020 yang kembali tertunda keberangkatannya ibadah haji tahun ini untuk tidak mengambil uang atau dana haji yang sudah disetor.
Begitupun kalau ada yang ingin mengambil dana haji tersebut, pemerintah sudah siap untuk mengembalikan, tapi sebaiknya jangan sebab kalau di ambil semua berarti di batalkan, kalaupun mau di ambil, ambil uang pelunasannya saja.
Hal tersebut diungkapkan kasi Haji dan Umroh ketika di konfirmasi di Ruang Kerjanya, Jumat (11/06/2021)
Dijelaskannya, ada 168 calon jemaah haji asal Banyuasin yang berangkat haji.
Tahun ini adalah tahun kedua pembatalan keberangkatan jemaah haji, sebagaimana yang sudah disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis (03/06/2021).
Pemerintah siap mengembalikan dana haji. Angga
menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah mengusahakan yang terbaik untuk jemaah haji.
Lagipula, kalau ada masyarakat yang ingin mengambil uang yang sudah disetor, pemerintah siap untuk mengembalikan.
“(100 persen) siap itu. Jangan ada kekhawatiran sebab uang haji tidak hilang,” katanya.
Dia menyarankan kepada masyarakat untuk tidak mengambil yang sudah disetorkan.
“Kalau kita sarankan jangan lah ambil uang itu. Tunggu saja nanti yang sudah menyiapkan untuk ibadah itu. Kalau tak sampai sekarang ada kebijakan pemerintah boleh diganti dengan keluarga,” katanya.
Calon haji 2020 diprioritaskan
Menurutnya, yang seharusnya berangkat pada tahun ini adalah jemaah haji yang tertunda keberangkatannya di tahun 2020.
“Mengenai keberangkatan, jelas itu urusannya tetap yang 2020 yang tertunda yang diprioritaskan. Tak bisa lompat ke 2021. Gak ada yang dirugikan,” katanya.
Dijelaskannya, sampai saat ini memang Arab Saudi belum membuka untuk haji. Kemudian, lanjut dia, informasi yang sampai di masyarakat bahwa ada 11 negara yang bisa masuk ke Arab Saudi, menurutnya, itu bukan untuk ibadah haji karena untuk ibadah haji belum dibuka oleh Arab Saudi.
“Itu bukan untuk haji, itu kan yang bisa masuk ke Arab Saudi, bukan untuk melaksanakan haji. Dan untuk haji itu tak ada satupun negara yang dibuka oleh Arab Saudi,” ujarnya.
Karena itu, masyarakat perlu diberi pemahaman akan hal tersebut. Dijelaskannya, di samping sudah menjadi ketentuan Allah SWT, pemerintah lebih mengutamakan keselamatan jiwa. “Karena di haji ini ada 3 kemampuan yang harus dilihat, pertama finansial, kedua segi keamanan pelaksanaan, dan ketiga segi kesehatan,” katanya.