Jembatan Tanah Kering Putus, Masyarakat nginap di Jalan 
2 mins read

Jembatan Tanah Kering Putus, Masyarakat nginap di Jalan 

MERAHPUTIHNEWS.CO.ID, MUKUT – Jembatan penghubung dua Kecamatan yaitu Selat Penuguan dan Pulau Rimau tepatnya di Tanah Kering Desa Mukut putus tidak bisa di lalui, mirisnya lagi warga yang mau melintas terpaksa Nginap disekitar jembatan dan ada yang memilih putar balik, Masyarakat sangat berharap jembatan tersebut segera di perbaiki sesegera mungkin.

“Ini merupakan Jembatan penghubung satu satunya, tidak ada jalan lain yang menjadi urat nadi perekonomian Masyarakat kecamatan Pulau Rimau dan kecamatan Selat Penugu’an, Sampai sekarang kawan- kawan masih menunggu perbaikan Jembatan tersebut. terpaksa menginap dijalan belum bisa lewat, dan ada yang memilih memutar balik , Kalau bisa pemerintah supaya segera mungkin membangun jembatan baru, karena kodisi Besi kerangka jembatan sudah mulai keropos dan berkarat,” kata Kailani saat diminta keterangan, Senin (8/11/2021)

Lanjutnya, aktifitas di Pulau Rimau dan Kecamatan Selat Penuguan saat ini benar-benar ramai, baik truk pengakut TBS sawit petani dan Mobil travel yang mengangkut masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke kota atau pulang ke desa.

Sebelumnya jembatan tersebut Jembatan Besi Tanah Kering Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin pernah putus, Sabtu (07/08/2021) lalu

Wakil Bupati Banyuasin Slamet Sumosentono ketika itu juga meminta agar jembatan tersebut segera di perbaiki, karena beban kendaraan yang kian ramai melintas Baik Truck , dan kendaraan lainnya, maka perbaikan yang pernah dilakukan pun tidak bertahan lama, karena memang di beberapa bagian yang sudah berkarat dan keropos dimakan waktu.

Sementara Kades Pulau Rimau Arjuna di konfirmasi membenarkan adanya jembatan tersebut dalam kondisi rusak. “Ya benar dari kemarin itu sudah tidak bisa di lalui, dan dilakukan perbaikan secara swadaya,” katanya.

Arjuna berharap kepada agar jembatan tersebut segera di perbaiki.

“Harapan kita supaya Jembatan itu di perbaiki karena jembatan itu merupakan urat nadi lalulintas perekonomian masyarakat kita,” pintanya.

Sebelumnya Jembatan ini juga pernah di perbaiki dengan dana lebih dari 1 Milyar dan pernah di laporkan ke Kejaksaan oleh LSM tetapi sampai sekarang tidak jelas kasusnya bagaimana ? Karena waktu kejaksaan menurunkan tim ahli ke lokasi. Tim ahli hanya mengukur Volume jembatan terapi tidak memeriksa apa yang dilaporkan oleh LSM.

(Deni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *