Tak Harus Tunggu Bencana Alam, Rumah Rusak Berat di OI Bisa Langsung Ajukan Perbaikan ke Dinas Perkim
2 mins read

Tak Harus Tunggu Bencana Alam, Rumah Rusak Berat di OI Bisa Langsung Ajukan Perbaikan ke Dinas Perkim

INDRALAYA, MERAHPUTIHNEWS.CO.ID – Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Ogan Ilir menginformasikan kepada warga tak mampu yang rumahnya rusak berat, untuk melapor.

Kepala Dinas Perkim Kabupaten Ogan Ilir, Yusriani Emiyati mengatakan, bantuan ini hanya berlaku bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.

“Masyarakat bisa mengajukan untuk dapat BSPS,” kata Yusriani kepada wartawan, Selasa (22/3/2022).

BSPS merupakan singkatan dari Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya yang dianggarkan pemerintah.

Yusriani menjelaskan, BSPS untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumah dan pembangunan baru rumah beserta prasarana, sarana dan utilitasnya.

“Jadi nanti rumah swadaya itu dibangun atas prakarsa dan upaya masyarakat sendiri,” terang Yusriani.

Program ini bertujuan untuk mengurangi jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di masyarakat atau biasa dikenal bedah rumah.

Salah satu contoh kasus rumah nyaris ambruk ada di Desa Palu, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir.

Di mana ada satu keluarga bertahan hidup di rumah panggung reot mau ambruk yang berdiri di atas Sungai Ogan.

Keluarga yang terdiri dari lima orang ini menempati rumah panggung kayu yang posisinya miring karena sebagian pondasi patah dan ada yang terbenam di dasar sungai.

Mursal, pemilik rumah mengatakan, dia sudah puluhan tahun tinggal di rumah tersebut.

Mursal berbagi tempat dengan istri, anak, menantu dan seorang cucunya yang berusia dua tahun.

“Kami semua berlima tinggal di rumah ini karena tidak ada pilihan lain,” kata Mursal.

Kondisi rumah Mursal yang memprihatinkan dan seperti mau roboh ini sudah terlihat dari luar.

Begitu masuk ke dalam, lantai berupa papan, permukaannya miring dan terdapat lubang menganga di salah satu sudut rumah.

Di dekat lantai papan yang jebol, dinding rumah juga patah dan terpisah dari sisi dinding papan di bagian belakang rumah.

Sementara atap rumah bagian belakang yang terbuat dari daun nipah, juga banyak bolong sehingga begitu hujan, air langsung membasahi rumah.

“Hati-hati kalau melangkah. Takutnya terinjak papan yang rapuh dan jatuh ke sungai,” kata Mursal mengingatkan wartawan yang mengambil gambar.

Tak sampai di situ, begitu melihat ke kamar, lantainya juga sudah jebol dan papan-papannya lapuk serta berantakan.

Dengan kondisi rumah seperti ini, Mursal dan keluarga hanya tinggal di rumah saat cuaca sedang bagus.

“Kalau hujan deras apalagi waktu malam, kami pindah ke rumah saudara karena takut rumah ini ambruk,” tutur pria 62 tahun ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *